Kembali lagi dengan curhatan pelajar.
Menurutku sih, belajar sebenernya enak-enak aja. Apa lagi kalau di kasih garam, micin, dan berbagai bumbu penyedap.
Lucu gak? Kalo nggak, yaudah.
Hiks.
Tapi emang belajar enak, kalau pelajarannya mudah dan sudah kita kuasai. Ya kan?
Apa lagi kalau misalnya guru lagi nanya ke murid, terus kita satu-satunya yang bisa jawab. Walau jawabannya gak seberapa, tapi AKU merasa kayak nemu rumus
E=mc²!!!
Berasa ilmuwan yang telah mempatenkan suatu penemuan, kemudian menjadi milliarder. Eh ternyata uangnya lebih dari miliaran, yah sebut aja melebihi uangnya Bill Gates. Bakal kusumbangin ke yang kurang mampu, biar gak ada orang miskin, beli gramedia, pokoknya kalau mau buku tinggal ambil aja. Semua tinggal ambil, ambil, ambil. Makan-makanan enak, sambil nonton film. Enaknya berkhayal.
Ngomong-ngomong soal belajar, jadwal di sekolah yang paling kusuka adalah waktu istirahat. Murid mana yang gak suka jadwal ini. Tapi gak tau kenapa, waktu istirahat di SMP ini terasa sebentar sekali. Entah bumi yang muternya makin cepet bagaikan roda mobil yang berputar di film Fast and Furious, atau waktunya yang emang sebentar. Hm, misteri.
Kayaknya dulu pas SD istirahatnya lama lho, aku bisa nontonin ayam bertelur sampai telurnya menetas untuk menghabiskan waktu istirahat yang diberikan. Beneran lama. Dulu setiap jam istirahat aku pasti membawa bekal, lalu kumakan. Itu pun masih ada waktu untukku bermain bola bersama teman-temanku. Sedangkan SMP, waktu makan aja kurang, apa lagi main bola.
Hobiku ketika di kantin selain makan adalah.. modusin ibu-ibu kantinnya. Bukan modus dalam hal romantis, tapi kalau ada kembalian 1000 rupiah dari jajanan yang kita beli, suruh aja ambil. HE HE HE. Mayan lah, bikin orang seneng tuh asik lho. Kapan-kapan kuulas soal nyenengin orang HE HE HE.
Tapi giliran saat belajar, semua berubah. Waktu istirahat yang rasanya sangat cepat, waktu belajar malah jadi slowmotion.
Duduk tenang kemudian mendengarkan guru bicara bukanlah keahlianku. Aku bakal berasa jadi patung kalau satu pelajaran aku tidak melakukan apa-apa. Aku harus setidaknya mengetuk-ngetukkan pensilku ke meja, mengajak temanku ngobrol sedikit-sedikit sampai akhirnya kita asyik bercanda, seolah-olah dunia ini hanya milik kita--ah berasa cerita romance. Walau sebenarnya kita--para perempuan--berisik, tetapi tetap saja yang disalahkan selalu yang laki-laki. Aku jadi kasian. Iba. Kayaknya aturan cowok selalu salah memang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Sungguh malang nasib mereka.
Hal yang kami bicarakan pun mayoritas tuh gak penting. Seperti, bebek apa yang kakinya dua, kenapa why selalu always, dan hal absurd lainnya yang ambigu. Dari pada ngomongin orang lain, ngegosip, ngerumpi, itu sih... seru juga.
Sampai jumpa di curhatan selanjutnya.
Menurutku sih, belajar sebenernya enak-enak aja. Apa lagi kalau di kasih garam, micin, dan berbagai bumbu penyedap.
Lucu gak? Kalo nggak, yaudah.
Hiks.
Tapi emang belajar enak, kalau pelajarannya mudah dan sudah kita kuasai. Ya kan?
Apa lagi kalau misalnya guru lagi nanya ke murid, terus kita satu-satunya yang bisa jawab. Walau jawabannya gak seberapa, tapi AKU merasa kayak nemu rumus
E=mc²!!!
Berasa ilmuwan yang telah mempatenkan suatu penemuan, kemudian menjadi milliarder. Eh ternyata uangnya lebih dari miliaran, yah sebut aja melebihi uangnya Bill Gates. Bakal kusumbangin ke yang kurang mampu, biar gak ada orang miskin, beli gramedia, pokoknya kalau mau buku tinggal ambil aja. Semua tinggal ambil, ambil, ambil. Makan-makanan enak, sambil nonton film. Enaknya berkhayal.
Ngomong-ngomong soal belajar, jadwal di sekolah yang paling kusuka adalah waktu istirahat. Murid mana yang gak suka jadwal ini. Tapi gak tau kenapa, waktu istirahat di SMP ini terasa sebentar sekali. Entah bumi yang muternya makin cepet bagaikan roda mobil yang berputar di film Fast and Furious, atau waktunya yang emang sebentar. Hm, misteri.
Kayaknya dulu pas SD istirahatnya lama lho, aku bisa nontonin ayam bertelur sampai telurnya menetas untuk menghabiskan waktu istirahat yang diberikan. Beneran lama. Dulu setiap jam istirahat aku pasti membawa bekal, lalu kumakan. Itu pun masih ada waktu untukku bermain bola bersama teman-temanku. Sedangkan SMP, waktu makan aja kurang, apa lagi main bola.
Hobiku ketika di kantin selain makan adalah.. modusin ibu-ibu kantinnya. Bukan modus dalam hal romantis, tapi kalau ada kembalian 1000 rupiah dari jajanan yang kita beli, suruh aja ambil. HE HE HE. Mayan lah, bikin orang seneng tuh asik lho. Kapan-kapan kuulas soal nyenengin orang HE HE HE.
Tapi giliran saat belajar, semua berubah. Waktu istirahat yang rasanya sangat cepat, waktu belajar malah jadi slowmotion.
Duduk tenang kemudian mendengarkan guru bicara bukanlah keahlianku. Aku bakal berasa jadi patung kalau satu pelajaran aku tidak melakukan apa-apa. Aku harus setidaknya mengetuk-ngetukkan pensilku ke meja, mengajak temanku ngobrol sedikit-sedikit sampai akhirnya kita asyik bercanda, seolah-olah dunia ini hanya milik kita--ah berasa cerita romance. Walau sebenarnya kita--para perempuan--berisik, tetapi tetap saja yang disalahkan selalu yang laki-laki. Aku jadi kasian. Iba. Kayaknya aturan cowok selalu salah memang sudah ada sejak zaman nenek moyang kita. Sungguh malang nasib mereka.
Hal yang kami bicarakan pun mayoritas tuh gak penting. Seperti, bebek apa yang kakinya dua, kenapa why selalu always, dan hal absurd lainnya yang ambigu. Dari pada ngomongin orang lain, ngegosip, ngerumpi, itu sih... seru juga.
Sampai jumpa di curhatan selanjutnya.
"Sekolah tuh sebenernya enak. Tapi ...."
HEHE, biar sok misterius.
Komentar
Posting Komentar