Langsung ke konten utama

Bulan Yang Penuh Ketupat

Sebelumnya aku ingin mengucapkan minal aidin wal faidzin kepada kalian semua, walau sebenarnya ini telat, tapi ya gakpapa kan. Jadi gak kerasa yah, setahun lagi lebaran. Eh.

Oke, di postinganku yang ke 69 ini, aku bingung mau ngisi post  tentang apa. Padahal kayaknya kemarin-kemarin dapet ide mau ngetik apa. Giliran sekarang malah ngeblank. ngeblank. nge-blank. Rese' gak tuh. Kenapa aku selalu basa-basi gak jelas dulu? Karena biasanya kalo udah ngetik apapun itu walau sekedar basa-basi, nantinya bakal ada ide. Oke. Jadi harap dimaklumi.

Sip. Sekarang dapet idenya. L-e-b-a-r-a-n. Kenapa judulnya "Bulan Yang Penuh Ketupat"? Ya kalian pasti mengerti lah yang namanya lebaran itu tuh gak jauh-jauh dari yang namanya ketupat. Ya gak ketupat aja, pake lauk juga! huh, emosi. GADENG. 

Tapi selain ketupat ada satu lagi makanan yang khas banget kalau lagi lebaran. Aku kasih clue ya. Biasanya di kemas di tempat yang bening terus bulet.

Belum bisa jawab?

Di rekatinnya pake selotip yang gak di kasih tanda mana ujungnya yang membuat kita emosi untuk membukanya sehingga yang tadinya kita laper ngiler gak kuat pengen nyoba akhirnya nafsu kita hilang cuma karena pasrah nyabut selotip yang di tempelnya gak nyelo kenceng banget gak dikasih ujungnya lagi. *Yang nulis juga gak nyelo. Gaada titik, koma. Titik ada sih*

Tapi bener, itu nyebelin, 
Belum bisa jawab?

bentuk makanannya bulet.

Belum bisa jawab?

NASTAR YA ALLAH. AMPUN. HUH HUH HUH. *emosi gak karuan. lagi baper. gakuku.pacoba*

Sebenernya sih aku gak terlalu suka nastar. Aku gak terlalu suka manis. EA. Beneran.

Lalu.. ini nih, yang gak akan lepas dari lebaran.. THR, alias Tunjangan Hari Raya. Kalo kata orang-orang, semakin besar, semakin dikit THRnya. Kasian. Trus yang lebih kasian dari mereka, kalo THRnya di masukin amplop, karena mungkin bukanya gak sabar, terburu-buru, tidak hati-hati, tanpa pikir panjang, langsung disobeklah amplopnya. Beserta uang-uangnya. Kasian.

HAHA KEJAM. Aku sih gak gitu. THRnya gak dimasukin ke amplop, jadi gak ribet. THR pun tetap sama dari dulu. Mungkin karena aku dianggap masih kecil, polos, baik, dan sholeha ea. Padahal mah.... sama aja sih. Tapi, ya gak juga sih. #labil.

Lagi, lagi. Aku sih gak tau ini bisa disebut kasian atau nggak. Tidak hanya hari yang lebaran, tapi tubuh kita juga lebaran(baca:lebar-an atau vokal "E" dalam kata  "enak") ya gak sih? Kita ke rumah keluarga kita, lalu disuguhi berbagai macam makanan yang sungguh menggoda melebihi gombalan hebat para lelaki sehingga sulit untuk kita tolak. Yang tadinya badan kita kurus banget bagaikan lidi yang sedang menari, setelah lebaran badan kita melebar seperti ayam-ayam di cepat saji yang disuntik lemak atau apalah itu biar gede. 

Sayangnya, mau makan sebanyak apapun, tubuhku tetap langing ea. KURUS elah. Gak tau itu harus dikasianin atau gak. Saranku sih gak usah. oke? oke.

Satu lagi nih, satu lagi. Lebaran/idul fitri bisa dijadikan sebagai tanda bahwa liburan akan segera habis dan siap-siap untuk sekolah ataupun bekerja. Siap siap.

Pesan dariku, jangan selalu patokkan bermaaf-maafan itu hanya saat idul fitri. Hari-hari biasa tidak dilarang untuk bermaaf-maafan kan? Lalu antara puasa dan lebaran, aku selalu mengumpamakannya dengan peribahasa 

"Berakit-rakit ke hulu, Berenang-renang ketepian"

... walau setelah itu"berakit-rakit ke hulu"lagi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks Deskripsi - Nasi Goreng di UPJ

Sering kali aku menyantap nasi goreng di kantin UPJ. Aku selalu memesannya dengan keterangan yang sama, yaitu pedas dan telurnya didadar. Nasi goreng tersebut diantarkan ke meja tempatku duduk. Kulihat nasi goring dengan ukuran nasi yang pendek-pendek seperti nasi pada umumnya. Warna nasinya coklat kemerah-merahan. Di atas permukaann nasinya terdapat telur dadar yang berbentuk bulat, pipih, dan melebar yang berwarna kuning. Permukaan nasi goreng dan telur tersebut ditutupi oleh banyaknya serpihan kerupuk yang tertata secara acak, dengan dua warna yaitu merah dan putih atau yang namanya kerupuk merah dan emping. Asap yang terrpancar di atas nasi goreng menyatakan makananku masih panas, maka sebelum memasukkannya ke mulutku, aku harus meniupnya terlebih dahulu. Aroma dari rempah-rempah khas Padang membuatku tak sabar menyantapnya. Serpihan kerupuk yang renyah, nasi yang pedas dan telur yang gurih memadukan rasa yang sangat cocok. Aku menyantapnya dengan lahap dan fokus kepada makanank...

#RandomReview - The Gamer

Kawan, sudah saatnya Random Review. Kali ini lagi-lagi tentang manga, hehe gakpapa ya. Soalnya lagi addicted banget sama manga ini. Seperti biasa, kuceritakan dulu awal mulanya aku menemukan manga ini.

Tugas Kuliah Bahasa Indonesia - Perkenalan Diri

Halo semua, perkenalkan nama saya Talitha Marcella Nanda Rindy . Panjang ya namanya? Kata orang-orang sih itu gabungan dari 4 nama. Tapi dipanggilnya singkat aja kok, “ Talitha .” Dulunya saya dipanggil Litha, tapi sejak masuk SMA, kan pada tahunya nama depan saya Talitha, karena saya malas untuk memperkenalkan nama panggilan saya, jadi biarlah dipanggilnya sesuai nama depannya saja. Saya lahir di Jakarta, 3 Desember 2000. Kalau hanya dilihat tahunnya, saya seperti telat masuk sekolah atau ketuaan di angkatan saya (rata-rata lahir tahun 2001). Namun lihatlah bulannya kawan, itu tuh akhir tahun, jadi ya.. nanggung-nanggung gimana gitu lah . Sekarang saya tinggal di daerah Pamulang, tepatnya di perumahan Vila Dago, lebih detailnya lagi saya gak mau kasih tau, hehe. Kalau sudah urusan tempat tinggal, total sampai sekarang saya sudah pindah 3 kali. Awalnya saya lahir di Kebayoran Lama. Pada tahun 2005 saya pindah ke BSD, di perumahan Puspita Loka. Lalu 10 tahun kemudian, ru...